Oleh: Bagas Dwi Satriyo
Doc. Pribadi |
Saya
bersama orang lain berkesempatan untuk mengikuti agenda Rona Nusantara yang
merupakan program dari Rumah Zakat bersama Wonderfull Indonesia. Kali ini
dilaksanakan di Dusun Nompu,
Jombang, Jawa Timur. Dengan
konsep yg sangat menarik yaitu Sharing
and Travelling. Kami tidak hanya menikmati kondisi alam, tetapi juga
dituntut untuk berbagi bersama masyarakat. Kami menyebutkan diri sebagai
Perona.
Setelah
sekian lama dalam perjalanan, kami pun
sampai di balai desa. Kami kira ini tempat lokasi rona nusantara, tetapi
setelah dijelaskan panitia bahwa ini bukan tempatnya. Untuk mencapai tempat
kegiatan Rona Nusantara yang terdapat di Dusun Nompu kami harus jalan kaki
selama kurang lebih satu jam melewati kebun dan sungai. Waktu itu kami tiba di
balai desa pukul setengah dua belas malam. Dan mau tidak mau kami harus
melanjutkan perjalanan sampai di Dusun Nompu dengan berjalan kaki.
Selama
perjalanan, hanya terdengar bisikan jangkrik dan burung malam saja yang
terdengar. Suasana sunyi, sepi, dan gelap menemani perjalanan saya.Walau bukan
hal baru bagi saya, tetapi kali ini
sangat kagum sekali dengan para perona
lain yang tetap semangat walau secara fisik terlihat kelelahan. Kami seakan
keluar dari "zona aman dan nyaman" yang mana seharusnya menikmati
empuknya kasur , tetapi ini harus berjuang , menyusuri sungai dan jalan setapak
menuju lokasi Rona Nusantara. Satu jam pun terlewati dan akhirnya sampai juga,
saya segera istirahat karena energi dan
semangat sepenuhnya akan di keluarkan esok harinya.
Dusun
Nompu adalah salah satu wilayah terpencil dan terpelosok yang terdapat di
Kabupaten Jombang. Wilayah tersebut hanya bisa di jangkau dengan sepeda motor
dan jalan kaki. Tempat dimana jauh dari keramaian, tak ada suara musik, tak ada sinyal, dan televisi pun jarang di sana.
Hanya terdengar suara adzan dari bilik bangunan mewah yang berdiri kokoh yaitu
mushola. Listrik pun baru seminggu mengaliri tiap-tiap rumah warga. Saya
benar-benar menemukan sebuah ironi kehidupan di sana, pendidikan yg tertinggal, hanya ada satu sekolah dasar yg diisi oleh 16
siswa, bahkan yang mengherankan tak ada siswa yg menduduki kelas 4 SD.
Tak
hanya pendidikan saja, ekonomi pun
sangat jauh dari kata "layak". Mereka sebagian besar bekerja sebagai
petani dan berkebun, yg penghasilannya pun tak terlalu banyak. Untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, mereka makan
seadanya. Mereka menanam sayur sendiri. Tahu dan tempe adalah makanan yang
sangat familiar di sana, sedangkan ayam menjadi lauk yang paling langka. Bagaimana tidak, apabila menikmati lauk ayam
mereka harus turun belanja ke pasar bawah yang jaraknya 7-8 km dari dusun
mereka. Begitu pun kebutuhan lainnya. Sarana kesehatan pun tak ada, sedangkan
banyak lansia yang mengalami sakit. Mereka hanya mengandalkan resep obat
tradisional turun temurun dari nenek moyang yang diajarkan kepada anak-anaknya.
Doc. Pribadi |
Doc. Pribadi |
Doc. Pribadi |
Doc. pribadi |
Salah
satu program Rona Nusantara adalah acara Bioskop Desa. Semua warga di kumpulkan
jadi satu duduk bersama agar saling
mengakrabkan diri antar perona dan warga. Acara ini dikemas dengan menonton
film motivasi dari panitia. Tetapi ada sebagian bapak-bapak yang tampak hanya
duduk di belakang, ngopi sambil mendiskusikan sesuatu. Saya pun penasaran,
seketika itu saya hampiri untuk berbincang bersama. Saya mulai menyahut
melemparkan pertanyaan, termasuk kondisi wilayah mereka. Saya jelaskan maksud
tujuan kami mendatangi dusun mereka. Mereka tampak menyambut hangat dan
menerima kedatangan kami (peserta) untuk melaksanakan kegiatan Rona Nusantara
ini. Kami juga memperlihatkan sebuah video Rona Nusantara yang sudah
dilaksanakan di berbagai daerah sebelumnya.
Rasa
penasaran dan kekaguman mereka sungguh luar biasa ketika kami perlihatkan video
Rona Nusantara, bahkan beberapa kali video itu diputar. Tetapi, tiba-tiba raut wajah sedih mereka menghiasi
kekaguman nya. Salah satu dari mereka ada yang bertanya, "Video ini bisa dilihat di mana? Di
televisi ada nggak? Kalau ada di TV apa?"
Mereka
sangat tertarik untuk melihat langsung video Rona Nusantara dusun mereka seperti video Rona Nusantara
sebelumnya. Saya pun menjelaskan bahwa video tersebut bisa dilihat di
YouTube, Facebook, dan media sosial
lainnya, untuk televisi masih belum bisa di tayangkan.
"Kami
gak punya HP mas, dan gak tau apa itu YouTube,
Facebook, dsb. Kalau di TV kami
tau, cuma gak tau di TV apa, kalau bisa hasil video rona nusantara jombang
ini ditayangkan di TV ya, Mas,” celoteh salah satu warga dusun Nompu.
Saya
pun hanya bisa menjawab sekaligus mendoakan semoga keinginan warga nantinya
akan terwujud, bisa melihat langsung hasil video ronus jombang di televisi.
Sungguh
ironi kehidupan yang telah saya temukan lagi disini. Ironi yang memotivasi saya
untuk terus bersyukur terhadap keadaan hidup sederhana ini. Ternyata masih ada
yang lebih sederhana dari saya. Dusun Nompu tempat dimana saya menemukan sebuah
arti kehidupan, ketenangan jiwa, kebahagiaan,
dan inspirasi untuk terus berbuat kebaikan hingga ke berbagai pelosok
negeri.
"Keindahan
hidup tidak ditentukan oleh seberapa bahagianya dirimu, tetapi oleh seberapa bahagianya orang lain
karena kehidupanmu"
Dan
di Rona Nusantara lah kamu akan mendapatkan keindahan hidupmu. Karena Rona
Nusantara selalu menyajikan inspirasi kehidupan
di tengah keindahan alam yang terlihat. Keindahan alam akan semakin
sempurna apabila warga sekitar bisa merasakan kebahagiaan yang sama dari para
penikmat alam termasuk perona nusantara
ini.
Komentar
Posting Komentar