“Aku berjalan, sendiri, dalam kegelapan, terus mencari tanpa tahu apa yang aku cari, terus berjalan tanpa tahu kemana tujuanku.
Aku tersesat, aku kesepian, aku tidak tahu harus bergandeng pada apa dan siapa.
Sampai pada akhirnya, aku menemukan sebuah cahaya di depan sana, cahaya kecil yang berpendar-pendar. Perlahan aku berjalan mendekatinya. Aku semakin dekat, dan akhirnya aku tahu bahwa cahaya itu adalah berasal dari sebuah lilin kecil. Aku mengambil lilin itu, meski kecil tapi dia mampu memberikan cahaya yang luar biasa pada kegelapan itu. Dan di depan sana, aku melihat sebuah jembatan yang membentang, yang menghubungkan tempat dimana aku berdiri pada sebuah pintu.
Aku berjalan perlahan menapaki jembatan itu, dapat kulihat jelas jembatan yang sedang ku pijak itu tidaklah sempurna, terdapat lubang dimana-dimana. Aku sempat ragu, bisakah aku melewati jembatan itu ? aku tahu, jika aku tidak berhati-hati maka aku akan terperosok pada lubang itu dan jatuh. Sempat terfikir untuk kembali, tapi melihat lilin yang aku pegang semakin mengecil, aku berusaha membuang perasaan itu. Aku meyakini diri sendiri bahwa aku bisa mencapai pintu itu, meski sendiri dan hanya ditemani sebuah lilin kecil. Dan aku percaya di depan sana aku akan menemukan cahaya yang lebih banyak, aku percaya.
Perlahan aku berjalan, berusaha melewati lubang-lubang yang ada di depanku. Perlahan tapi pasti, dan pada akhirnya aku sampai pada ujung jembatan, aku berdiri tepat di depan sebuah pintu. Kini dapat kulihat jelas bahwa pintu itu besar dan berwarna orange.
Ku buka pintu itu dengan sangat hati-hati. Kini pintu itu telah terbuka lebar, dan apa yang aku lihat ? ya, aku melihat banyak sekali lilin di dalam sana, yang menjadikan tempat itu menjadi semakin terang dan hangat. Aku tersenyum, dan akhirnya aku menemukan apa yang selama ini butuhkan.”
Mungkin itulah, sedikit perumpaan yang bisa menggambarkan bagaimana ketika aku mulai mengenal dan memasuki dunia kalian. Sebuah dunia yang awalnya sama sekali tidak pernah aku ketahui. Bertemu kalian disaat aku memang sedang mencari sesuatu yang bisa membawaku pada sebuah kenyamanan yang sebenarnya. Mungkin lilin-lilin itu memang kecil, tapi satu hal yang sangat penting yang bisa kita pelajari dari sebuah lilin itu. Ya, dia membakar dirinya sendiri, demi menerangi tempat yang membutuhkan cahaya.
Iya, seperti kalian, yang rela meluangkan waktu di tengah kesibukan kalian, meluangkan waktu kalian untuk membagi-bagikan senyum kebahagiaan kepada orang-orang membutuhkan. Membagi-bagikan semangat kepada mereka yang mungkin sedang memerlukan.
Dan aku, seperti telah mendapatkan cahaya di tengah kegelapan, mungkin memang seperti itulah yang aku rasakan. Menemukan sebuah pijakan yang kokoh yang mengantarku ke tempat dimana kebahagiaan yang sebenarnya tersimpan. Sederhana memang, tapi kehangatan itu benar-benar dapat aku rasakan, semangat itu benar-benar bisa aku dapatkan.
Bertemu dengan orang-orang hebat berhati malaikat, mereka yang menuntunku ketika aku hampir terjatuh. Yang mengembalikan senyumku ketika senyumku hampir hilang. Yang membakar semangatku ketika semangatku mulai meredup. Dan mereka jugalah yang mengajarkan tentang rasa syukur itu, bahwa masih banyak orang-orang yang membutuhkan kita, banyak orang-orang yang sedang menunggu kita disana.
Dan tentang berbagi, berbagi itu luas definisinya, berbagi apapun yang kita punya untuk orang lain yang lebih membutuhkan. Berbagi kebahagiaan kepada sesama.
Seperti lirik lagu Hymne RZ ini ,“Kita sebarkan kasih sayang, bersama menuju dunia yang damai, saling berpegangan tangan membina citra Islam, yang indah dan suci semoga jadi bekalan.”
Atas nama Allah dan Rasulnya, kita menjadikan tugas ini sebagai amanah yang harus selalu kita bawa dimanapun kita berada. Seperti jarkon yang selalu kita teriakkan saat akan melaksanakan amanah ataupun saat sedang berkumpul “Relawaaaan ?? Tetap semangat, bahagiakan Ummat. AllahuAkbar !!
Terimakasih Relawan RZ Jember, meski belum lama aku disini, bahkan yang mungkin masih belum berhak mengenakan kaos Orange kebanggaan kita ini, tapi yang terpenting adalah kalian yang telah mengajarkan banyak sekali hal berharga, tentang keikhlasan berbagi, tentang bersyukur, dan tentang keyakinan memperjuangkan sebuah impian. Dan menjadikan bahagia itu sederhana, sesederhana senyuman kalian, Volunteers. Para pejuang peradaban.
Semoga semangat ini tak akan pernah luntur, terus membara seperti matahari. Dan selalu memberi cahaya dalam kegelapan dengan cara yang sederhan, seperti lilin-lilin kecil yang membakar dirinya sendiri demi sesuatu yang lebih baik dan indah.
Mungkin tulisan sederhana ini belum cukup mewakili rasa banggaku pada Tim Orange ini, pada kalian yang senyum sederhananya mampu merubah dunia. Dan kini, doaku tak pernah berhenti mengalir, agar Allah mengijinkan aku untuk benar-benar menjadi resmi jadi bagian dari kalian, semoga Allah memudahkan langkahku untuk terus berjuang bersama kalian, di atas bumi ini, atas nama Islam dan segala cinta-Nya.
Dari aku, yang sangat mencintai Orange ini. Relawan RZ Jember.
@AfiekNAR
good jobs relawan rz jember kece
BalasHapus